Rokan Hilir TINTARIAU.COM.Bagansiapiapi, Rabu , 26, 04 , 2017 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) terus menggali berbagai situs peninggalan, baik peninggalan belanda maupun peninggalan portugis yang ada di negeri seribu kubah. Pasalnya, selain mampu meningkatkan Pendapatan Asil Daerah (PAD) di sektor kepariwisataan juga sebagai salah satu upaya agar situs yang ada bisa diketahui anak cucu dimasa mendatang.
“Situs bersejarah terus kita gali dan kembangkan secara bertahap, ini merupakan salah satu bentuk dan upaya pemerintah daerah untuk mengangkat kembali nama ibukota bagansiapiapi yang menyimpan banyak sejarah agar tidak hilang hingga sampai ke anak cucu,” ujar Sekdakab Rohil, Drs H Surya Arfan Msi.
Ia menjelaskan kalau dulunya kota Bagansiapiapi sangat berjaya dan mendapatkan predikat sebagai kota nomor satu penghasil ikan di indonesia dan nomor dua di dunia setelah negara norwegia. Hal itu dibuktikan dengan masih adanya bekas besi tiang pelabuhan internasional yang terletak di areal perkantoran Bea Cukai (BC) Pratama Bagansiapiapi yang panjangnya lebih kurang 200 meter. Konon bekas besi tua pelabuhan itu dulunya dibangun oleh pemerintah belanda pada tahun 1931.
Selain dari pada itu, kejayaan kota Bagansiapiapi dulunya juga dibuktikan dengan berdirinya Bank Rakyat indonesia (BRI) pada tahun 1917 di Bagansiapiapi yang menandakan perekonomian masyarakat pada saat itu sudah maju. Kemudian pada tahun 1946 pelabuhan itu tidak bisa lagi dipergunakan akibat terjadinya pendangkalan laut yang membuat kapal dunia tidak bisa berlayar dan berlabuh di pelabuhan tersebut.
“Wisata kita saat ini hanya ritual bakar tongkang, dan wisata baharinya pulau jemur. Namun situs peninggalan sejarah yang ada juga memiliki nilai jual dan jika digali dengan maksimal akan mampu menambah PAD. Maka dari itu kita bersama disparpora terus melakukan pendataan dan membenahi situs yang ada secara maksimal,” ungkap Arfan.
(tintariau.com/Jum)