Indragiri hilir Tinta Riau.com Tembilahan Kamis , 05/07/2018 – hampir di setiap tahun target proyeksi pendapatan asli daerak husus nya target pendapatan di sektor restribusi tidak pernah tercapai sebagai sebagai mana mesti nya yang di harap kan,seperti salah satu contoh pada tahun 2015,dari target restribusi yang sudah di tetap kan hanya terealisasi sebesar 43,84%.
Seperti yang di jelas kan juru bicara fraksi PKB belum lama ini ,hal ini terjadi karna masih sangat lemah nya sistim pengelolaan pungutan pada sektor restribusi yang di laku kan oleh OPD,di karna kan tidak memiliki data base yang terpvalidasi secara baik terhadap potensi dasar data restibusi yang bisa di pungut.
Akibat nya, potensi ada nya kebocoran restibusi sulit di ukur,di tambah lagi lemah nya pengawasan,kurang nya rasa tanggung jawab dari OPD dan juru pungut karna tidak ada nya reward dan punishment,ber akibat target restribusi jauh dari yang semesti nya di per oleh.
Sementara itu.ada nya ke bocoran restribusi di duga ad,tetapi sulit dalam membukti kan nya.
Untuk itu.di kata kan nya praksi PKB meminta kepada pemerintah pemkap agar dapat melakukan audit dengan bekerja sama BPKP terutama terhadap potensi restri busi di semu sektor yang semesti nya di terima oleh pemkab.
“Hal ini pernah kita laku kan ketika pajak hotel di laku kan audit oleh BPKB ternyata target perolrhan pajak hotel yang di terima selama ini jauh dari semesti nya yang di terima oleh pemkab.
( Redaksi / Indra )
