TINTARIAU.COM DUMAI, Senin, 30 Desember 2024 – Kemajuan Kota Dumai semakin tertata dengan baik di tangan Wako Dumai H.Paisal.SKM.,MARS, banyak prestasi dan penghargaan yang diraih oleh Wako Dumai bapak H.Paisal.SKM.,MARS dan itu semua tidak terlepas dari wujud nyata dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Kota Dumai dalam menyukseskan Program Pembangunan di Kota Dumai.
Namun sangat kita sayangkan ada beberapa oknum dari OPD diduga kuat tidak mendukung apa yang sudah diraih oleh Wako Dumai justru malah mencoreng nama baik pak Wali, salah satu nya terjadi di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) pada Bidang Bina Marga yang di Pimpin oleh Kepala Dinas yang bernama RSA.ST dan Kabid Bina Marga nya bernama DI.ST.
Dapat kita lihat pada Tahun Anggaran 2024 telah dilakukan Program Penyelenggaraan Jalan oleh Dinas PUPR, Bid.Bina Marga, yakni pekerjaan Rekonstruksi Jalan yang berada di ujung Jln. Cempaka, RT.8 Kel. Lubuk Gaung Kec.Sungai Sembilan dengan Nilai Anggaran Rp.3.623.458.239,20 dari dana APBD Tahun 2024 Kota Dumai.
Pekerjaan itu dikerjakan oleh CV. KYDRA GLOBALINDO JAYA dan Konsultan Pengawasnya CV. KARSA CONSULTANT, proyek ini mulai dikerjakan pada bulan Agustus 2024 dan berakhir di bulan November 2024, dengan Panjang Pengerjaan Jln. Cempaka ujung ini 1.130 meter dengan lebar lebih kurang 5 meter.
Saat wartawan tintariau.com Investigasi di lapangan terlihat pekerjaan yang usianya baru seumur jagung sudah terlihat rusak dimana didapati jalan patah-patah dan retak-retak sepanjang jalan lebih kurang 400 Meter ke belakang, dari hasil retak dan patah tadi, didapati nampak jelas bekas di tambal, pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai Specifikasi dan RAB kegiatannya dan diduga penggunaan bahan material tidak sesuai Bestek/ Spec resminya.
Saat dikonfirmasi Wartawan Tintariau.com kepada RT.08 Kel.Lubuk Gaung yaitu pak Budiman, melalui via telpon, terkait pekerjaan Jl.Cempaka, dengan Arogansinya Budiman mengatakan ” Ya Kenapa dan ada apa itu buk, soalnya banyak kali media menanyakan tentang pekerjaan itu, maksudnya ada apa, karena ada juga oknum awak media yang kurang ajar meminta tanda tangan warga saya tanpa seizin saya maksudnya apa, dengan adanya bantuan jalan itu kami merasa bersyukur, gak mungkin kan awak media mau membantu nya, karena bukan satu atau dua orang awak media yang telah saya hadapi, saya tahu tugas media itu seperti itu dan seharusnya jangan banyak komplinlah awak media.
Masih lanjut tutur pak RT.08, Budiman,”Kami masyarakat kompak dan setuju dikasih jalan itu, dulu kami mengadu sama siapa , kami tidak mendapat perhatian, media masuk pun tidak ada, yang ada banyak media yang tidak jelas, apa sih hebatnya orang media itu.
Ditanya kenapa terjadi patah patah pada jalan, Budiman mengatakan ” Kalau patah-patah itu wajar saja buk ,karena itu tanahnya tanah gambut, kendalanya waktu itu pada saat pengecoran alat dan material di jalan macet, akibat jembatan yang berada di Bangsal Aceh sedang rusak dalam pengecoran, jadi saat pengerjaan itu kondisi jamnya sudah lewat, aturan materialnya hanya empat jam atau lima jam, ini kemarin sampai delapan jam atau sepuluh jam ,sedangkan jalan raya yang baru saja di cor aja retak, apa lagi itu tanah gambut, kenapa media tidak ada yang komplain terkait jalan raya yang baru dicor itu.
Saat ditanya apakah dengan kondisi jalan yang seperti itu, Budiman selaku RT sudah merasa puas, Budiman mengatakan ” Saya terus terang aja bersyukur buk, kami masyarakat sini sudah dibantu begitu aja ya Alhamdulillah, kami tidak menempuh jalan yang becek macam dulu lagi, jika rusak nanti tahun depan kita ajukan lagi imbuh pak Budiman.
Wartawan Tintariau.com mencoba menghubungi PPTK PUPR melalui via WhatsApp, terkait pengerjaan di Jl. Cempaka, Kel. Lubuk Gaung, hingga berita ini ditayangkan, Sdr SN selaku PPTK PU Bid.Bina Marga tidak menjawab Chat WhatsApp dari wartawan Tintariau.com
Di tempat terpisah wartawan tintariau.com menghubungi Sutrisno via telp Whatsapp ( WA ) salah satu tokoh masyarakat yang juga ketua DPK LBH CLPK ( CINTA LINGKUNGAN PENCARI KEADILAN ) Kota Dumai untuk dimintai tanggapan terkait keretakan dan patah yang terjadi di Jln. Cempaka Ujung Kel.Lubuk Gaung Kec.Sungai Sembilan.
Sutrisno Ketua LBH CLPK Kota Dumai yang kerap disapa Ongah Sutris alias Pakde Kumis ini mengatakan,”Pekerjaan ini terkesan terburu buru dan asal jadi dan diduga tidak sesuai dengan bestek/Spec dan RAB nya, seharusnya jalan tanah gambut ini telah dikaji oleh konsultan perencanaannya dengan dilihat dulu baru dilakukan cara peningkatan jalan secara bertahap dan benar, untuk mendapatkan kualitas mutu jalan yang baik maka sebaiknya perlu dilakukan perencanaan yang matang secara bertahap sesuai kemampuan APBD.
”Tahapan pertama untuk peningkatan body jalan dapat dilakukan dengan cara penimbunan body jalan dengan tanah timbun urug yang diratakan dan dipadatkan terlebih duhulu yang dialaskan dengan plastik bio vlog. Sampai benar benar padat dan kering agar tanah timbun menjadi keras dan padat sesuai dengan ketinggian yang direncanakan agar nantinya dapat menghindari body jalan terendam air ( Banjir ) disaat curah hujan yang tinggi.
”Dilanjutkan Pekerjaan tahap kedua peningkatan jalan dilakukan dengan penimbunan Sirtu dan base serta dipadatkan dengan mengunakan alat Vibro alias Concrete Vibrator ( alat hentak bumi ) dengan ketinggian tertentu jika sudah dipadatkan serta kondisi badan jalan sudah keras dan kering, Barulah dilakukan tahap ketiga peningkatan jalan semenisasi, Semenisasi dapat dilakukan dengan mengunakan semen sesuai campuran yang tertuang dalam besteknya atau mengunakan reader mix agar pengadukan merata dan terjamin kualitasnya. Barulah jalan ini berkualitas dan bermutu sesuai dengan bestek dan RAB nya.
Masih menurut Ongah Sutris alias Pakde Kumis,”Jalan Cempaka ujung banyak yang retak-retak dan patah diduga ini tidak sesuai dengan bestek dan RAB diduga dalam pekerjaan penimbunan tanah batu base tidak sesuai, sehingga pondasi jalan Cempaka tidak kokoh dan ini dapat menimbulkan keretakan dan patah serta diduga kurangnya pengawasan dari instansi terkait.
Sutris melanjutkan terkait ucapan pak RT.08 Budiman yang mengatakan media jangan banyak komplain ” Untuk kita ketahui bersama sesuai dengan pilar ke 4 infrared, dalam pengawasan sosial kontrol ini dapat dilakukan oleh awak Media, LSM, OKP, Ormas serta masyarakat setempat agar pekerjaan yang dikerjakan benar benar sesuai ketentuan di dalam bistek supaya jalan itu benar benar kokoh dan kuat jika dilalui kendaran dan tidak hancur, usia jalan bisa bertahan lama 5 atau 10 tahun.
Terkait ucapan pak RT.08 yang mengatakan,”Jika jalan itu rusak tahun depan kita ajukan lagi, Sutris mengatakan,”tidak setiap tahun anggaran untuk jalan yang sama bisa di ajukan, baru beberapa bulan saja jalan cempaka ini sudah hancur, bagaimana cara rekanan kontraktor melaksanakan kegiatan pekerjaan itu ???
Sementara jalan lain juga membutuhkan pembangunan, agar pemerataan pembangunan dapat terealisasi di kota Dumai, sehingga Wako Dumai tidak memikirkan jalan itu saja, karena masih bayak yang dipikirkan Wako untuk kemajuaan kota Dumai , inilah fungsi Media , LSM, OKP, Ormas dan masyarakat sebagai sosial kontrol dalam mengawasi kegiatan yang berlangsung di tengah masyarakat.
Saya Selaku Ketua DPK LBH CLPK Kota Dumai Menghimbau dan minta kepada Pak Walikota Dumai Bapak H. Paisal.SKM.,MARS, dan Aparat Penegak Hukum ( APH ) Tim Tipikor Kajati Riau melalui Tim Tipikor Kajari Dumai dan Tim Tipikor Polda Riau melalui Tim Tipikor Kapolresta Dumai serta Inspektorat,
Untuk dapat melakukan pengusutan lebih lanjut terkait dugaan kegiatan Pengerjaan Jln. Cempaka RT.8 Kel. Lubuk Gaung Kec.Sungai Sembilan, Yang Menelan Anggaran hampir Rp 3,7 Milyar, diduga Tidak Sesuai Bestek dan RAB.
Masih Menurut kata Ongah Sutris,”Dalam menjaga marwah Kota Dumai Bapak H.Paisal.SKM.,MARS selaku Walikota harus berani dan tegas dalam memberikan tindakan kepada Oknum oknum pejabat yang kurang ajar dan berani bermain tidak mematuhi arahan sebagai pembantu Walikota Dumai dalam menjalankan tugasnya, jangan berikan kursi Kepemimpinan kepada orang yang tidak bisa bekerja dengan baik dan benar, kata Ongah Sutris alias Pakde Kumis menutup pembicaraan nya.
( Redaksi TR / Sri.N / Rochi )