ROKAN HILIR TINTARIAU.COM Sabtu , 16 September 2023 – Melihat peritiwa yang terjadi konflik berdarah di Pulau Rempang Kec.Galang Kota Batam , perlu dilakukan sesegera mungkin duduk secara komprehensif dan persuasif dengan pendekatan sosial dan budaya serta agamis, bukan dengan tindakan kekerasan oknum petugas negara.
Wartawan tintariau.com mengkonfirmasikan kepada Sutrisno Salah satu tokoh masyarakat Rokan Hilir Riau yang merupakan ketua DPC.PROJAMIN ( Profesional Jaringan Mitra Negara ) Kabupaten Rokan hilir , saat di mintai tanggapannya Sutrisno Mengatakan,” Masyarakat NKRI sangat berharap semua pihak mampu menahan diri,
Cooling down dan duduk bersama mencari win win solution proyek Eco-City di Pulau Rempang Kec.Galang Kota Batam Prov.Kepri . Jangan sampai menambah permasalahan baru di lapangan khususnya keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat terjejas atau terzolimi.
”Adapun solusi cepat dan tepat bagi kelancaran Proyek Eco-City dan masuknya PMA ( Penanaman Modal Asing ) dari Investor RRC di NKRI adalah merelokasi beberapa atau seluruh proyek PMA RRC tersebut melalui pemegang konsensi oleh Grup Artha Graha ,
Yang dimiliki oleh Pengusaha papan atas nasional yakni Bapak Tommy Winata , yang dikenal orang dengan sapaan TW yang juga pemilik banyak HGU bidang PT Perkebunan dan PKS di NKRI dan Luar Negeri Thailand ,Diharapkan bisa DIALIHKAN WILAYAH KONSENSI ECO-CITY yang aman dan nyaman ke 4 pulau yang ada di daerah Rokan Hilir Prov.Riau , dengan tingkat strategis yang tinggi .
Masih Menurut Sutrisno Ketua DPC Projamin Kab.Rokan Hilir ,”Dalam menarik investor luar negeri yakni 4 Pulau tersebut adalah Pulau Pedamaran , dengan luas 7.000 Ha tanpa penghuni tetap , Pulau Berkey dengan luas 13.000 Ha juga tanpa penghuni tetap dan Pulau Halang dengan luas 2.300 Ha dengan sedikit penduduk desa serta pulau Jemur dengan luas 1500 Ha tanpa penghuni atau penduduk tetap .
Yang sangat eksotis pantainya dan sangat layak dijadikan Wisata air ekslusif dan Wisata Penyu hijau yang langka di dunia , serta berbatasan langsung dengan perairan pelayaran sutera terpadat di dunia yakni Selat Malaka yang berhadapan langsung dengan pelabuhan paling sibuk di Malaysia yakni Port Klang , di Negeri Selangor Darul Ehsan Malaysia .
Dengan jarak tempuh hanya 60 km serta dari 4 pulau tersebut ada 1 pulaunya telah terhubung langsung dengan daratan Pulau Sumatera yakni Pulau Pedamaran dengan memiliki jembatan Pedamaran 1 dan 2.
Ke 4 pulau ini memiliki luas sekitar 23.300 Ha dan masih bisa didukung lagi dari lahan kosong di sekitaran pulau Pedamaran ini dengan luas lebih dari 10.000 Ha yang masuk wilayah adminitrasi Kecamatan Pekaitan Kabupaten Rokan hilir Prov. Riau yang setanah dengan pulau Sumatera.
”Pulau pulau ini juga sangat berpotensi untuk dikembangkan budidaya kerang pantai dan budidaya berbagai jenis udang berskala besar serta industri pariwisata modern dan wisata alami penakaran buaya kuala sungai.
Kajian ilmiah dan Studi Kelayakan pernah dilakukan dahulu di Bappeda Rohil , dan Bapak Bupati Rokan hilir yang saat ini Bapak Afrizal Sintong.S.IP., sangat antusias dalam mengejar investor dalam negeri maupun luar negeri , khususnya investor bagi industri hilir ungkap Sutrisno.
Masih Sutrisno mengatakan,” Turunannya dari komoditas unggulan Rokan hilir yakni TURUNAN CPO KE BIO SOLAR B30, Buah kelapa tua dan buah pinang serta karet ojol agar segera dapat masuk investasi ke kabupaten Rokan hilir , agar bisa mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Rokan hilir.
Sekali lagi Sutrisno mengatakan Kabupaten Rohil sangat berharap dan telah siap dijadikan opsi pengalihan konsensi Eco-City Pulau Rempang Kec.Galang ke Pulau Pedamaran Kec Pedamaran Kab.Rohil Prov.Riau tanpa hiruk pikuk dan sesuai aturan yang berlaku dengan sentuhan dan rasionalisasi kebijakan Pemerintah Pusat ,
Khusus nya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi serta Kepala BKPM RI di Jakarta, terkhusus yang terhormat Bapak Presiden RI kata Sutrisno Mengahiri Ucapanya.
( Redaksi TR / Sri.N )