Rokan Hilir Tinta Riau.com Bagansiapiapi ,Minggu 11 / 06 / 2017– acara Ifent Ritual Bakar Tongkag di Bagansiapiapi di hadiri oleh Bupati Rokan Hilir , Gubernur Riau dan Mentri Kabinet kerja , Rombongan Wisnu , Wisman serta masarakat luas ,melihat acara Ritual Bakar Tongkang
Ritual bakar tongkang yang di lakukan sebagai simbol bahwa masarakat etnis Tionghoa di kota Bagansiapiapi tak akan pernah kembali lagi , ketanah leluhur dan berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang punya julukan Nengri seribu kubah , perayaan ritual bakar tongkang sudah berlangsung 135 tahun silam , pada masa zaman orde Baru , ritual ini sempat di larang. Namun sejak era Kepemimpinan Gus Dur larangan ini di hapuskan
Untuk tahun ini, Ritual Bakar Tongkang ( RBT ) sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya Ifant Festival Bakar Tongkang. biasanya masarakat etnis Tionghoa akan melakukan ritualnya diawali dengan sembahyang di kelenteng Ing Hok Kiong dan kelenteng kelenteng lainnya.
Kelenteng Ing Hok Kiong merupakan kelenteng tertua di kota Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir ,kemudian acara pun dilanjutkan dengan arak-arakan Kapal Tongkang , serta lainya ke tempat pembakaran, hingga berlanjut ke prosesi pembakaran di tempat pembakaran yang di kenal Arena Ritual Bakar tongkan.
Prosesi pembakaran tongkang biasanya diawali dan di lakukan dengan menetapkan posisi haluan tongkang sesuai petunjuk Dewa Kie Ong Ya atau Dewa laut.berdasarkan kepercayaan bagi masarakat keturunan etnis Tionghoa Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir
Setelah mengetahui posisi, tongkang akan diletakkan pada posisi pembakaran dan kertas sembahyang ditimbun dekat lambung kapal yang siap untuk dibakar.serta proses pembakaran kapal tongkang pun berlangsung
(tintariau.com/Jum’s)