Indragiri Hilir .tinta riau.com , Tembilahan ,Sabtu, 14/07/2018 – Kabupaten Inhil Riau dengan hamparan yang membentang sangat luas membuat inhil yang di juluki negeri seribu parit ini telah mampu memproduksi kelapa dalam jumlah jutaan butir perharinya, atau sekitar 10 juta perhari.
Banyaknya ketersediaan kelapa setiap harinya ternyata tidak bisa di tampung seluruhnya oleh perusahaan yang ada di inhil , di mana hanya ada 5 perusahaan yang bergerak di bidang perkelapaan .5 perusahaan tersebut , maksimalnya hanya bisa menampung 5 juta kelapa perhari ,sehingga ada 5 juta kelapa yang tidak tertampung .
Hal tersebutlah yang menurut pandangan komisi 1 DPRD inhil membuat kelapa di inhil tidak stabil, karena ketersediaannya yang melimpah,sementara kebutuhan sedikit.
“Over kapasitas ini terjadi sejak ada nya perbaikan kebun selama lima tahun terakhir ini,sehingga produksi kelapa melimpah dan membuat harga tidak stabil,jelas ktua kimisi 1 DPRD inhil Hm yusup said saat berbincang dengan tintariau.
Solusi untuk mengatasi permasalahan ini ,di katakan politisi partai golongan karia (golkar)tersebut dengan memanfaatkan UMKM dan industri rumah tangga berbasis kelapa,yang sebelum nya disarankan oleh bupati inhil Hm.Wardan.
“Kita sangat mendukung dengan memanfaatkan .jadi kelapa yang tidak tertampung oleh perusahaan itu bisa di larikan ke UMKM dengan cara di olah sendiri untuk dijadi kan minya goreng dan lain nya
“,lanjut yang menjabat sebagai ketua Kelompok tani nelayan inhil ini.S3 belum memanfaat kan UMKM Hm.yusub said mengata kan bahwa akan di laku kan pelatihan dahulu UMKM tersebut.sehingga nanti nya apa yang menjadi tujuan program ini bisa tercapai.
“Dalam waktu dekat ini akan si laksana kan seminar dengan mengundang profesor kelapa oleh mahasiswa,agar bisa menjadi ajang menambah wawasan bagi UMKM”,tukas ketua asosiasi pengusaha indonesia.- adv
( Redaksi / Indra )