TINTARIAU.COM Dumai , Kamis , 31 / 03 / 2022 – Dumai merupakan kota industri tujuan wisata , untuk menarik wisatawan lokal dan luar daerah tentunya , wajah kota dumai ditata sebaik mungkin dengan Dumai Islamic Centernya .
Disisi lain dumai perlu mendapatkan perhatian pemerintah kota dumai terkait mahalnya minyak goreng , kita melihat dan mendengar di warung kopi ( warkop ) banyak warga dari kalanganan bawah hingga kalangan atas berbincang bincang mahalnya minyak goreng di dumai .
Selaku seorang jurnalis , warung kopi merupakan bagian tempat dimana informasi berkembang seputaran mahalnya minyak goreng di kota dumai , dari informasi dan data di dumai memiliki 17 perusahaan yang mengegola minyak kelapa sawit .
Terlihat para tokoh politik dan masyarakat sedang membahas mahalnya sebuah minyak goreng , sebut saja namanya Eboys , dalam berbual dengan rekan nya di warkop duduk satu meja .
Eboys yang seorang politikus yang cukup di kenal di kota dumai sedang membahas mahalnya sebuah minyak goreng , dalam bincang bincang santai tersebut Eboy mengatakan , daerah kita ini mempunyai 17 perusahan pengelola minyak kelapa sawit , kenapa musti mahal sehingga sebagian masyarakat menengah ke bawah dan pedagang pedagang gorengan kecil sulit untuk berdagang .
Mereka mengeluh dan bingung mau harga berapa lagi satu gorengan yang harus mereka jual , yang sebelumnya mereka jual dengan harga RP 1000 ,tutur Eboys , Eboys juga mengatakan kalau lah pemerintah kita mau memikirkan masyarakat nya , masyarakat tidak akan susah dalam hal minyak goreng .
Mereka bisa kok melakukan sidak ke 17 perusahaan pengelola minyak kelapa sawit yang ada di kota dumai ini , bawa kapolres , dandim , dan kepala kejaksaan untuk mendampinginya , ajak duduk sama manager manager dari perusahaan pengelola minyak kelapa sawit yang ada di kota dumai ini , dalam hal membahas minyak goreng untuk masyarakat dumai.
Masih menurut Eboys , apa salah nya pemimpin kita meminta kepada 17 perusahaan pengelola minyak sawit yang ada di kota dumai ini sekitar 250 L perhari nya di setiap perusahaan untuk masyarakat , dan pemerintah bisa menitip kan nya di DISPERINDAG untuk di jual kepada masyarakat kota dumai , ya dengan HET yang sudah di tetap oleh pemerintah .
Kenapa pemerintah tidak mau berbuat seperti itu , padahal masyarakat kita beli bukan mintak gratis , jadi masyarakat kota dumai tidak perlu harus kekurangan minyak goreng , bak ibarat pepatah mengatakan jangan sampai ayam mati di lumbung padi.
Eboys juga mengatakan , sementara izin prinsip yang di miliki oleh perusahaan tersebut yang mengeluarkan adalah pemerintah ( Walikota ) , jika perusahaan tidak mau bekerja sama dengan pemerintah dalam membantu masyarakat kota dumai , bisa kok izin prinsip nya di cabut oleh pemerintah ( Walikota) , itu pun kalau mau membantu (berkhimad) untuk masyarakat nya .
Masih menurut Eboys untuk di riau ada sekitar 56 perusahaan pengelola minyak sawit mulai dari Bagansiapiapi Rokan Hilir sampai ke rohul dan khusus daerah yang tidak memiliki perusahaan pengelola minyak sawit seperti pekanbaru , bisa kok di ambil dari daerah lain , kalu mau pemerintah kita ini.
Wartawan tintariau.com melakukan komfirmasi salah satu pedagang kali lima yang ada di kota dumai , terkait mahal nya minyak goreng , ibu Ani seorang pedagang gorengan , sekaligus kepala rumah tangga , dengan muka tertunduk dan raut wajah sedih mengatakan , saya gak tau lagi buk , apakah saya masih bisa berjualan gorengan , karna minyak goreng saat ini mahal.
Para pedagang menjual minyak goreng kemasan dengan harga yang berbeda beda ( bervariasi ) per liter nya , mulai dari 22 ribu sampai 28 ribu , minyak curah pun ikut mahal juga harganya mencapai 18 ribu sampai 20 ribu per kilo nya. ujar ibu Ani Kepada wartawan tintariau.com .
Masih menurut ibu Ani , biasanya saya jual untuk 1 gorengan Rp 1000 , sejak minyak mahal , saya coba naikkan harga RP 5000 dapat 4 gorengan , jangan kan dapat untung , balik modal pun tidak buk , kalau kayak gini mahal nya minyak bagaimana dengan nasib kami , saya harus menghidupi sendiri 3 orang , sementara mata pencarian saya hanya dengan berjualan gorengan.
Ibu Ani juga mengatakan , tolong lah buk sampaikan ke pada bapak bapak pejabat yang di atas , bantu kami dalam masalah minyak goreng ini .
Di tempat terpisah wartawan tintariau.com mengkomfirmasikan kepada ketua Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi ( Lembaga KPK ) kota Dumai , terkait mahal nya minyak goreng.
Sutrisno Selaku Ketua Pimda LKPK Dumai mengatakan , “Sudah menjadi rahasia umum , mahalnya minyak goreng akhir akhir ini menjadi sorotan public , Kita melihat dan mendengar dengan adanya keluhan masyarakat , terkait mahalnya minyak goreng di dumai.
Masyarakat secara tidak langsung juga sudah mengadu ke wakil rayat yang berbincang bincang baik di sengaja atau pun tidak , tapi inilah realita dan fakta di lapangan.
Masih Menurut Sutrisno “ Warung kopi boleh kita katakan tempat dimana berkumpulnya segala kalangan lapisan masyarakat , dari masayarakat awam , politisi , rekanan kontraktor , juga ada yang ASN yang duduk di warung kopi . mahalnya minyak goreng di duga merupakan tindak kejahatan ekonomi , sehingga nantinya ekonomi didaerah bisa terganggu akibat mahalnya minyak goreng , apa lagi kita mau menghadapi bulan suci romadhon 1443 H /2022 M ungkap Sutrisno
Sutrisno selaku Ketua Pimda Lembaga KPK Kota Dumai Meminta kepada Wali kota Dumai H.Paisal ,SKM.MARS bersama unsur yang terkait , untuk melakukan Operasi Pasar, khususnya ke distributor , agen penyalur minyak goreng , supaya tidak terjadi permainan harga yang tinggi di tingkat pengecer khususnya minyak goreng baik kemasan maupun minyak goreng curah , dan kita juga meminta kepada Bapak H.Paisal.SKM .MARS agar menetapkan HET nya untuk warga kota dumai .
Masih menurut Sutrisno karna ini tanggung jawab bersama yaitu “Pak walikota dumai H.Pasial, SKM.MARS besama unsur unsur terkait , beserta anggota dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD) kota dumai yang membidangi ekonomi, besama sama turun melakukan operasi pasar ( OP ) untuk mengatasi , serta mencari solusi agar harga minyak goreng di kota dumai stabil dengan harga yang sudah di tentukan pemerintah .
Dengan operasi pasar ( OP ) menimbulkan hal positif di tengah masyarakat kita , agar kesetabilan ekonomi masyarakat di dumai bisa di pertahankan pungkasnya.
( Redaksi TR / Sri.N / ADV )