JAKARTA TINTARIAU.COM Selasa , 29 Agustus 2023 – Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam pengelolaan wakaf, Yayasan Syamam Sahabat Kebaikan mengirimkan dua delegasinya, Aris Aprianto, ST sebagai Ketua Yayasan, dan Mukhlis Abdi Saputra sebagai Kepala Bidang Media, untuk mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Nazhir yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 Agustus 2023 bertempat di Hotel Ibis Harmoni jalan Hayam Wuruk Jakarta .
Mukhlis Abdi Saputra yang merupakan putra daerah kelahiran Kota Dumai Provinsi Riau Tahun 2000, Kepala Bidang Media di Yayasan Syamam Sahabat Kebaikan, Jakarta. Ketika di konfirmasi wartawan tintariau.com terkait Kegiatan kompetensi dan profesionalisme.
Mukhlis Abdi Saputra mengatakan kepada wartawan tintariau.com ,” Kegiatan ini diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Nazhir Profesi Badan Wakaf Indonesia (BWI) bekerjasama dengan Wakaf Mulia Institute dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan menghadirkan peserta kurang lebih 60 peserta dari seluruh penjuru Indonesia.
” Sertifikasi Nazhir memiliki peran vital dalam memastikan pengelolaan wakaf yang transparan dan efektif. Oleh karena itu, upaya Yayasan Syamam dalam meningkatkan kompetensi para nazhir adalah langkah signifikan dalam mengembangkan pengelolaan wakaf yang berkualitas. Dua delegasi dari Syamam telah melalui serangkaian pelatihan yang intensif dan proses assesmen yang ketat untuk mendapatkan sertifikasi ini ungkap Mukhlis Abdi Saputra .
Masih menurut Mukhlis Abdi Saputra, ” Sesi pelatihan dilangsungkan secara virtual melalui aplikasi Zoom dari tanggal 23 hingga 25 Agustus 2023. Ini membuktikan komitmen Yayasan Syamam dalam mengikuti perkembangan teknologi untuk memastikan para pesertanya mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan, sesi assesmen berlangsung pada tanggal 27 Agustus 2023 di Hotel Ibis Harmoni Jakarta.
” Hasil dari pelatihan dan assesmen tersebut sangat membanggakan , kedua delegasi dari Yayasan Syamam dinyatakan kompeten oleh Lembaga Sertifikasi Nazhir Profesi BWI dan BNSP. Pengakuan ini tidak hanya mewakili prestasi individu mereka, tetapi juga mencerminkan dedikasi Yayasan Syamam dalam memastikan para nazhirnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola wakaf dengan baik.
Pengakuan tersebut juga diwujudkan dalam bentuk gelar non-akademik yang sangat bergengsi, yaitu CWC™️ Certified Waqf Competent. Gelar ini diakui secara internasional dan merupakan bukti konkret bahwa para nazhir tersebut telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan oleh BWI dan BNSP.
Mukhlis Abdi Saputra memaparkan pada awak media tintariau.com Melalui langkah ini, Yayasan Syamam berharap dapat mengukuhkan kemampuannya dalam mengelola wakaf, baik dari segi teoritis maupun praktik kelembagaan. diharapkan potensi manfaat dari wakaf tersebut dapat lebih optimal dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat luas.
Langkah Yayasan Syamam dalam mengutus delegasinya untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi nazhir adalah bukti nyata bahwa mereka berkomitmen untuk menjalankan peran strategis dalam memajukan pengelolaan wakaf di Indonesia ujar Mukhlis Abdi Saputra.
Masih menurut Mukhlis Abdi Saputra,” Saya menjadi utusan Syamam Sahabat Kebaikan untuk mengikuti seleksi yang cukup ketat dan profesional serta pelatihan sertifikasi Nazhir , Alhamdulillah saya di nyata kan Kompeten dan merupakan satu satunya peserta dari daerah kecil yaitu Dumai Provinsi Riau dan termuda dari peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini.
Berdasarkan hasil analisis dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengenai Indeks Wakaf Nasional (IWN) tahun 2022, Provinsi Riau menunjukkan capaian pertumbuhan wakaf yang paling signifikan di seluruh Indonesia.
Pertumbuhan IWN di Provinsi Riau pada tahun 2022 mencapai angka 0,580, yang mengindikasikan peningkatan sebesar 979,56 persen dari tahun sebelumnya. Dalam perbandingan dengan angka IWN Riau tahun 2021 yang hanya sebesar 0,054, prestasi ini sungguh mengesankan.
Data ini menggambarkan kesuksesan dalam pengelolaan wakaf di Provinsi Riau, dengan Indeks Wakaf Nasional Provinsi ini melonjak dari peringkat 33 pada tahun 2021 ke peringkat kedua secara nasional pada tahun 2022. Pencapaian ini semakin baik dengan adanya peran aktif generasi muda seperti Mukhlis Abdi Saputra, yang turut melengkapi dan mengokohkan peran Provinsi Riau dalam ranah perwakafan.
Peningkatan yang tajam dalam capaian IWN ini menjadi cerminan dari upaya serius dalam mengelola wakaf dengan baik di Provinsi Riau. Keberhasilan tersebut tidak hanya mengukuhkan posisi Provinsi Riau dalam hal perwakafan di skala nasional, tetapi juga menggambarkan potensi besar yang dimiliki oleh wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Akhir kata dari Mukhlis Abdi Saputra mengucapkan syukur Barakallahu fiik kepada Prof. Dr. Nurul Huda. SE., MM., M.Si., atas paparan dan bimbingan nya semoga saya dapat terus menambah Literasi Ilmu yang saya dapat dalam beberapa hari ini dan bisa mengedukasi kan kembali kata Mukhlis Abdi Saputra sambil tersenyum mengahiri ucapan nya.
( Redsaksi TR / Tomas Petrus.SH.,MH. )