TINTARIAU.COM Dumai , Selasa , 04 April 2023 Ledakan menggelegar di Area HCC PT. KPI RU II Dumai pada Kompresor Make Up Gas, getaran tersebut menggemparkan Kota Dumai yang dijuluki Kota Cemerlang ini, yang terjadi dimalam hari sekitar pukul 22.40 Wib beberapa waktu yang lalu , kondisi warga lagi menikmati istirahat malamnya, seluruh warga berhamburan keluar rumah dengan kondisi yang mengkuatirkan dan mencemaskan warga yang berada di Kota Dumai.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Dumai Memgatakan kepada awak media tintariau.com pada waktu bunyi serta getaran itu terjadi membuat troma baru atas insiden yang mengkuatirkan, disini tidak terlihat langkah penyelamatan warga, melainkan warga berdatangan memadati pinggiran area kilang, dan tidak terlihat langkah sterilisasi pada kawasan pinggir kilang dengan jarak tertentu melainkan hanya penyelamatan area kilang yang terbakar itu yang berjalan dan berfungsi pada PT. KPI RU II Dumai.
Disini kita melihat fungsi yang masih belum berfungsi yaitu langkah dan tahapan pengantisipasian warga disaat kondisi insiden terjadi, sebaiknya adanya langkah penyelamatan atau standar pencegahan ganguan terhadap manusia, jika insiden tidak teratasi dengan maksimal, kekuatiran ini sebaiknya dipersiapkan langkah awal pada sterilisasi pinggir Area Kilang yang sedang ada Insiden.
“Insiden yang terus berulang di Area Kilang Pertamina untuk segera berbenah diri pada system controlling machine dan pengamanan yang tidak andal, agar tidak ada lagi kelalaian yang menimbulkan efek error pada Human atau Machine, PT. KPI RU II Dumai harus berbenah mengenai Sistem Controling Machine Produksi agar tidak ada lagi kejadian yang serupa terjadi yang cukup meresahkan banyak pihak.
Menurut Ketua Pemuda Muhammadiyah,”Manager Operation Manufacturing PT. KPI RU II Dumai harus selektif terhadap insiden yang terjadi, berapa kerugian dan apa saja kerugian pada insiden atas kerusakan Machine di Area HCC, kerugian ini jelas akan menjadi catatan terhadap Komisaris Utama Pertamina selaku pengawas yang telah diatur dalam UU No. 19 Tahun 2003.
“Insiden yang menimbulkan kerugian sebaiknya untuk kedepan bisa teratasi dengan baik, agar tidak ada lagi insiden setelah kejadian meledaknya Kompresor Make Up Gas, dampak yang ditimbulkan luar biasa terhadap kondisional yang letak PT. KPI RU II Dumai pada padat penduduk, hal ini harus bisa mengambil langkah yang professional dalam system controlling machine produksi, tidak bisa diabaikan sedetikpun karena machine bergerak, kerugian ini jelas akan menambah biaya baru dalam suatu Badan Usaha Milik Negara paparnya .
Menurut Ketua Pemuda Muhammadiyah Kepada wartawan tintariau.com , SURIMAI HENGKI, A.Md, S.T Mengatakan,”Mengingat dengan letak PT. KPI RU II Dumai pada padat penduduk, sebaiknya pengamanan resiko harus bisa diterapkan untuk mengantisipasi hal buruk yang mungkin terjadi, salah satunya harus bisa mensketsa kondisional urgent kawasan bagian mana yang harus disterilisasi guna mengantisipasi kemungkinan.
yang datang silih berganti yang melihat kejadian tersebut dan penumpunkan warga di sekeliling jalan Pinggir PT. KPI RU II Dumai, sebaiknya ada controlling dan batas yang harus dihampiri, berapa jarak aman yang telah diterapkan untuk mengantisipasi hal yang berkemungkinan
Masih SURIMAI HENGKI, A.Md, S.T.,”Evakuasi ini bukan untuk mencemaskan melainkan untuk melindungi seluruhnya, dan juga memudahkan akses kedatangan petugas dimasa insiden dan sampai hari ini BMKG belum menampilkan berapa kekuatan gelombang dan getaran yang terjadi di area insiden.
Semoga tidak ada lagi kejadian yang berulah di PT. KIP RU II Dumai, agar Kota Dumai tetap kondusif atas kejadian Insiden ledakan yang menggelesar ini pungkasnya.
( Redaksi TR / Sri.N *** )