TINTARIAU.COM Dumai Jum’at, 3 Januari 2025 – Membaca berita yang berjudul ” Oknum Rekruitmen PT. Ganda Prabu Nusantara ( GPN ) Diduga Peras Calon Security Subcont Wilmar , untuk itu Manager Operasional PT. GPN yaitu Bpk Harahap sekaligus yang melakukan wawancara pada waktu tes tersebut , mengklarifikasi berita yang sudah terbit pada hari Kamis, tanggal 2 Januari 2025.
Harahap mengatakan,”Bahwasanya apa yang di sampaikan oleh salah satu media yang menulis dalam pemberitaannya, kami melakukan pemerasan terhadap calon Security yang kami tes, itu tidak lah benar, bagi yang sudah kami terima mereka membuat surat pernyataan bahwasanya mereka tidak ada di pungut biaya yang mengatas nama kan uang baju seragam dengan nilai Rp 3,5 jt.
Perlu saya jelaskan , dalam perekrutan Security untuk PT. Wilmar ,ini tidak ada kaitannya oleh PT. Wilmar, bahkan saya sudah di panggil oleh pihak Wilmar, pihak Wilmar menyampaikan kepada kami agar perekrutan ini benar-benar profesional dan mengutamakan anak warga tempatan.
Saat di tanya wartawan tintariau.com terkait baju seragam Security, Harahap menerangkan bahwa,”Seragam itu adalah perlengkapan mereka yang harus mereka beli sendiri dulu, itu pun terserah mereka mau beli nya di mana, anggaran untuk baju Security itu memang ada di berikan oleh PT. Wilmar.
Namun itu di berikan oleh PT. Wilmar di akhir tahun bekerja bukan di awal kerja dan uang baju itu nantinya akan di kembalikan lagi kepada security nya Masing-masing, sementara PT.GPN ini , baru ini sebagai pemenang dalam tender Badan Usaha Jasa Pengamanan ( BUJP ) di PT. Wilmar, yang mana sebelumnya Security ini di pegang oleh perusahaan yang sebelumnya.
Ketika di Tanya,” Kenapa saat wawancara tidak boleh membawa HP, Harahap mengatakan,” Begini buk neneng, saya rasa tidak perusahaan kami saja yang melarang membawa HP saat wawancara ,perusahaan yang lain pun begitu juga, karena ini ruang nya privasi, tujuannya agar apa yang kita wawancarai tadi mereka tidak bisa saling menyampaikan satu sama yang lainnya.
Harahap melanjutkan ” Security yang lama kita terima berjumlah 17 orang dan Security yang baru 19 orang, itu pun warga tempatan semuanya, jadi jumlah semuanya 36 orang ini boleh di katakan 95 %. Kelahiran dumai.
Saat ditanya kenapa Security lama yang berjumlah 19 orang itu tidak di pakai lagi, Jawab Harahap ” Itu Internal dari Standar Penerimaan kami, karena ini sifatnya privasi seseorang yang tidak bisa saya publikasikan ke media, karena kami mempunyai rasa kemanusiaan juga kalau hal ini saya ungkap kan ke media.
Di Tempat yang sama Mbak Pilas selaku Admin dari PT. GPN sekaligus yang melakukan wawancara pada tes Security tersebut mengatakan ” Berita ini terlalu di besar besar kan, sampai sampai kami di katakan pemeras, kalau media yang menerbitkan itu ada buktinya,
Tolong tunjukkan seperti apa bukti nya, justru saya yang punya bukti bahwasanya ada calon security yang menghubungi saya mereka ingin memberikan sejumlah uang kepada saya agar bisa saya terima sebagai Security di PT. Wilmar ( sambil menunjukkan bukti WA calon Security di HP nya kepada wartawan Tintariau.com ).
Dan itu saya tolak, bahkan yang menelpon ke saya langsung pun ada, saya jawab kami di sini tidak mengutamakan uang, kami menerima berdasarkan hasil seleksi yang kami lakukan, tapi tidak saya rekam pula pada saat itu, kami dalam melakukan seleksi tidak ada KKN ( Kolusi Korupsi Nepotisme ) mengutamakan profesional dalam bekerja .
Saat di tanya, ada yang mengatakan sistem perekrutan Security ini diduga dilakukan secara tertutup, Mbak Pilas menjawab,”Kita membuat himbauan bagi seluruh Security Officier melalui PT. Wilmar dan surat Himbauan nya pun ada kok, buk,bahkan Security yang kita terima semuanya anak anak Kota Dumai ( sambil menunjukkan semua KTP Security yang di terima ).
Jadi sekali lagi kami katakan bahwasanya kami dari PT. GPN tidak ada melakukan pemerasan kepada calon Security yang di terima seperti yang sudah di beritakan dan berita itu tidak lah benar adanya, ucap mbak Pilas sambil tersenyum.
( Redaksi / Sri. N )