DUMAI TINTARIAU.COM Dumai , Selasa , 1 / 06 / 2021– Dumai merupakan kota indistri dan wisata handalan Prov.riau , dengan banyak nya industry di kota dumai tentunya banyak membutuhkan energi tenaga listrik dari PT.PLN ( Persero ) , mulai dari industri besar , industry rumahan , sampai pemakaian rumah tangga menggunakan listrik .
Listrik Bukan lagi barang mewah , tapi sudah menjadi kebutuhan hidup orang banyak , listrik merupakan salah satu untuk mecerdaskan anak bangsa.
Dengan matinya listrik di RSUD KOTA DUMAI ,membuat aktifitas di RSUD terganggu , ketika wartawan TINTARIAU.COM , mengkonfirmasi ke PT.PLN ( Persero ) Cabang Dumai tentang matinya listrik di RSUD Dumai , Petugas PT.PLN ( Persero ) Cabang Dumai Bapak Rahmad Arianja , Mengatakan Bahwa matinya suplay tengangan menengah ( TM ) tegangan 20 KVA , Travo distribusi milik Konsumen terbakar.
Saat ditanya travo terbakar tersebut apakah itu merupakan milik PT.PLN ( Persero ) Cabang dumai ?, Pak Rahmad menjelaskan , bahwa travo distribusi tersebut milik komsumen yaitu milik RSUD Dumai , tentunya RSUD yang harus menganti atau memperbaiki travo yang terbakar tersebut , karna mereka hanya pelangggan TM ( teganggan menengah) atau teganggan 20 KVA.
Wartawan tintariau.com melakukan konfirmasi ke humas RSUD Kota Dumai , Pak Teguh Widodo Mengatakan , bahwa travo yang berada di RSUD terbakar dari kemarin ( Minggu 30/05/ 2021 ) , wartawan tintariau.com bertanya lagi kepada humas , apa faktor penyebab terbakarnya travo dan apa usaha pihak menajemen RSUD Dumai untuk mengantisipasi , matinya suplai tegangan listrik akibat terbakarnya travo tersebut , yang sekarang ini mengalami mati total suplai tegangan dari PT.PLN ( Persero ) Dumai , humas RSUD Teguh widodo mengatakan , wah , kalau penyebabnya saya tidak tau coba saja tanyakan ke bpk Zafri zalis sebagai kabag , karna kita tidak bisa paksakan pihak PT.PLN ( Persero ) Cabang dumai untuk perbaikan.
Ketika di tanya terkait Mesin Ginset milik RSUD Dumai , teguh mengatakan , dari kemarin mesin genset sudah hidup 24 jam , tapi tiba tiba jam 13.00 terjadi overhead , kepanasan , mesin Genset mati sendiri , nah , kemudian jam 14.00 di hidupkan lagi dan di stabilkan dulu apakah mampu atau tidak untuk mengaliri tegangan listrik untuk pemakaian di RSUD Dumai , nah , setelah bisa jam 16.00 hanya bisa 2 mesin genset yang di gunakan , 1 diantaranya untuk stanby ruangan yang sangat membutuhkan , yaitu IGD , ICU , Kamar Operasi , karna kita punya 3 mesin ginset.
Wartawan tintariau.com mengkomfirmasi terkait pemeliharaan genset yang pernah di ajukan oleh pihak IPRS yang ada 3 unit , 2 diantaranya membutuhkan pemeliharaan mesin ginset , infonya diduga tidak ada tanggapan dari pihak dirut maupun menagemen rsud , apa alasannya , teguh menjelaskan kalau itu pihak penggadaan atau pihak rumah sakit yang punya dana nya , ada tidak nya dana , ya kan .
Mungkin wajarkan IPRS mengajukan untuk pemeliharaan mesin ginset ,tapi belum tentu di setujui atau tidak nya itu kan di luar kemampuan saya. Masih menurut humas teguh widodo , keterangan dari bapak kabag yaitu zapri salis , genset yang bagus itu 2 , yang 1 memang untuk di stanby kan.
Ketika teguh di tanya berapa KVA kapasitas travo distribusi yang terbakar , teguh menjawab ” ha kalau itu aku tak tau do ”dan teguh berjanji akan memberikan nomor yang membidangi terkait hal kelistrikan agar bisa kita hubungi untuk mendapat penjelasan lebih lanjut , hingga berita ini di tayangkan teguh belum memberikan nomor yang kita mintak .
Ketika wartawan tintariau.com mempertanyakan kepada pihak IPRS , pihak IPRS mengatakan , kita sudah usulkan dari 3 unit , 1 yang bagus sedang kan 2 unit kita sudah mengusulkan untuk pemeliharaan mesin ginset , namun tidak di tanggapi oleh pihak menajemen RSUD Dumai.
Di tempat terpisah Ketika wartawan tintariau.com mengkomfirmasikan kepada Sutrisno Ketua Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi ( Lembaga K.P.K ) Kota Dumai terkait terbakarnya travo milik RSUD Dumai
Sutrisno Mengatakan arus Listrik tegangan 20 KVA milik PT.PLN ( Persero ) Cabang Dumai masuk Ke teravo distribusi milik RSUD Dumai dan travo mempunyai keterbatasan kapasitas , sementara kita melihat pembangunan gedung yang baru di RSUD Kota dumai.
Sudah tentu bertambah pula pemakaian arus listrik seperti AC dan lampu penerangan serta peralatan lainnya , dengan pemakaian daya listrik bertambah , namun tak di imbangi kapasitas travo yang ada , travo menjadi over load ( kelebihan kapasitas ) , sehingga diduga travo tidak mampu menahan beban yang ada , akibanya travo tersebut terbakar kata Sutrisno .
Masih menurut sutrisno, seharusnya dirut RSUD atau pihak menajemen RSUD Dumai Harus Menambah travo baru , agar Kapasitas travo yang ada bisa di bagi pemakaian nya dengan travo distribusi yang baru , supaya beban travo yang lama bisa di bagi , travo yang lama menjadi lebih ringan dan stabil dalam pemakaian , trafo lama menjadi awet dan tidak terbakar .
Sutrino ketika di tanya terkait pemeliharaan mesin genset , Sutrisno menjawab di duga Dirut RSUD dumai maupun menagemen RSUD Dumai tidak tanggap atas permintaan dari pihak IPRS untuk dilakukan pemeliharaan mesin genset , karna mesin genset sangat penting dalam sebuah emergensi , apa bila suplai arus listrik mati dari PT.PLN ( Persero ) Cabang Dumai.
Akibat matinya arus listrik di RSUD Dumai yang dirugikan adalah pasien , juga dapat mengganggu aktifitas dokter , tenaga medis serta peralatan yang menggunakan listrik dalam pelayanan di RSUD Dumai itu sendiri ,dan juga dengan matinya lampu bisa menimbulkan hal hal yang tak di inginkan , sampai berita ini di tayangkan masih mengunakan mesin ginset kata Sutrisno menutup pembicaraan.
( Redaksi TR / Sri.N / ADV )