Jakarta Tinta Riau.com Kamis ,04/05 / 2017 – Presiden Jokowi memberi salam kepada insan pers sejagat yang hadir dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia. Dia menyebut Indonesia sebagai negara dengan pers paling bebas sedunia. “Selamat sore. Selamat datang di Indonesia, rumah dari jurnalisme paling bebas dan paling bergairah di seluruh dunia,” kata Jokowi dalam pidatonya di depan para wartawan yang menghadiri Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
Ratusan orang di ruangan itu bertepuk tangan. Jokowi berpidato dalam bahasa Inggris. Dia lantas berbicara soal jalannya demokrasi di Indonesia selepas krisis moneter 1997. Sejak saat itu sampai sekarang, ekonomi Indonesia tumbuh 300 persen. Suksesi kepemimpinan dengan damai juga sudah tercapai dalam dua dasawarsa terakhir. Semua itu tercapai juga berkat peran pers.
“Karena sejak era reformasi, pers yang bebas dan bergairah telah memainkan peran yang kritis, memerangi korupsi, dan tetap menghibur kita semua,” kata Jokowi. Pers telah membuat demokrasi menjadi lebih dinamis. Namun di era terkini, jurnalisme mendapat tantangan baru. “Hari ini jurnalisme mendapat tantangan yang besar berupa hoax, berita palsu, dan ujaran kebencian,” ucap Jokowi.
Di penjuru dunia, banyak wartawan juga menjadi korban kekerasan. Namun semua tantangan itu bakal diatasi. Jokowi yakin akan hal itu. “Komentator berkata, dunia akan berakhir. Kepada mereka saya berkata, kamu terlalu muda untuk mengingat (masa lalu). Kita akan mengatasinya. Kita telah melakukannya sebelumnya, dan kita harus melakukannya lagi (mengatasi masalah),
” tutur Jokowi. Seusai acara, Jokowi sempat melayani wawancara bersama dalam bahasa Indonesia. Menurutnya, kebebasan jurnalistik di Indonesia sudah sangat baik. “Wartawan ini sudah mendapat kebebasan yang amat sangat di dunia, terutama di Indonesia, sebagai bagian dari cita-cita reformasi dulu. Tapi yang namanya kebebasan juga ada tanggung jawabnya,” ujar Jokowi.
( TintarRiau.com / detikNews )