Tinta Riau, BAGANSIAPIAPI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), Priovinsi Riau, menggelar empat perlombaan permainan tradisional dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-17 Kabupaten Rohil tahun 2016. Perlombaan itu dipusatkan di Taman Wisata Parit Bay Park, Jalan Bahagia Ujung, Bagansiapiapi, Ibukota kabupaten Rohil, Minggu (2/10/2016) pagi. Acara itu dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai pelosok negeri seribu kubah ini.
Empat perlombaan permainan tradisional rakyat itu yakni lomba Panjat Batang Pinang, Pacu Sampan, Engkrang, dan Bakiak. “Tujuan diselenggarakannya perlombaan ini selain memeriahkan HUT Ke-17 Kabupaten Rohil. Juga sebagai salah satu upaya untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekdakab Rohil, Drs. H. Surya Arfan, M.Si saat menyampaikan kata sambutannya dihadapan ribuan masyarakat.
Ia mengatakan kalau perlombaan tradisional rakyat ini rutin dilakukan oleh Pemkab Rohil setiap tahunnya, terutama dalam memeriahkan HUT Rohil. Namun, tahun ini acaranya sangat meriah dan bisa dikatakan sepuluh kali lipat, baik dilihat dari sisi jumlah peserta maupun masyarakat yang menyaksikan perlombaan.
“Untuk perlombaan Panjat Batang Pinang saja pesertanya sampai 44 kelompok, Pacu Sampan 54 kelompok, ditambah dengan peserta permainan tradisional Engkrang dan Bakiak yang jumlah pesertanya juga sangat banyak,” kata Surya Arfan.
Khusus untuk perlombaan panjat batang pinang sebutnya, Pemkab Rohil memang menyiapkannya sebanyak 17 batang sesuai dengan umur Kabupaten Rohil. “Perlombaan permainan panjat batang pinang berkelompok itu memang telah kita siapkan jauh-jauh hari, karena batang pinangnya cukup banyak disertai dengan hiasan berbagai hadiah menarik di atasnya,” ujarnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Rohil itu juga meminta kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rohil beserta masyarakat untuk saling menjaga ketertiban dan keamanan. “Mari kita bersama-sama saling menjaga demi ketertiban dan kesuksesan acara ini, karena negeri berjuluk seribu kubah ini bukan hanya milik pemerintah melainkan milik seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Sutrisno/Tr)