Rokan Hilir TINTARIAU.COM Rimba Melintang Baru baru ini, Berawal dari postingan media sosial Facebook, terungkap adanya penderita Kanker Otak Desa Seremban Jaya, Kecamatan Rimba Melintang. Hal ini langsung menjadi perhatian berbagai pihak termasuk pihak media serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Rohil.
Penderita Kanker otak diketahui bernama Galang (10) anak dari Idris dan upik sejak 27 Januari lalu menderita kanker otak. Menyikapi hal tersebut Ketua IDI dr Suratmin SPA menghubungi Kepala Puskesmas Rimba Melintang untuk mengunjungi rumah penderita.
“Ternyata, keluarga pasien tidak bersedia merawat anaknya ke rumah sakit, melainkan lebih menginginkan pengobatan alternatif,” kata Suratmin. setelah mengetahui kondisi terkini anak tersebut pihak IDI mencoba membujuk orang tua Galang untuk melakukan perawatan di rumah Sakit.
“Saya atas nama Ketua IDI sekaligus Ketua ICMI Rohil telah berkoordinasi dengan PKM Rimba Melintang dan menyuruh dan memerintahkan dua orang dokter dan perawat dari Puskesmas Rimba Melintang untuk mengunjungi kediaman keluarga anak/si sakit, yang langsung dipimpin oleh Kepala Puskesmas Rimba Melintang dr Riza Mayasari,” katanya.
Lebih lanjut ditulis, keluarga pasien tidak bersedia kalau pasien dirawat di rumah sakit dan keluarga lebih menginginkan pengobatan alternatif di Cikampak. Sekarang orang tua si sakit sedang dibujuk lagi untuk mengubah keputusannya. Pada 2 Juni kembali pihak Puskesmas datang namun tak juga bisa mengambil keputusan dan yang ada saat itu hanya ibunya, sedangkan sang Ayah sedang mandah (Bermalam) di hutan.
Pihak Puskesmas dan IDI menjelaskan kepada orang tua Galang bahwa Seberapapun dana terkumpul, kalau pengobatan tidak tuntas dan tidak terkontrol akan habis. Jadi yang dibutuhkan sekarang ini persuasif ke keluarga, mereka setiap 15 hari sekali ke Cikampak, jelas uang akan habis.
“Habis di transport dan di penginapan, saya langsung nelpon ke ibunya. Kalau dibawa ke RSUD Bagan (RM Pratomo Bagansiapiapi, red), Insya Allah saya jamin bisa pakai BPJS,” tegas Suratmin.
Dalam postingan masyarakat dalam Facebook menuliskan bahwa, Galang Mulai menderita sakit biasa, awalnya orang tua Galang menyangka bahwa anaknya hanya sakit demam biasa ternyata tidak.
Selang beberapa Minggu dirawat dirumah kondisi Galang semakin memburuk sehingga ia harus dirujuk kerumah sakit umum Bagansiapiapi, selama dirumah sakit Galang mengalami koma, hampir 1 bulan.
Pihak keluarga begitu sedih melihat kondisi anaknya yang hanya bisa terbaring lemah dengan jarum infus yang banyak bersarang dibadannya selama dirawat dirumah sakit kondisi Galang tidak mengalami perubahan, karena kondisi keuangan keluarga yang mulai menipis akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk membawa Galang pulang kembali kerumahnya.
Hari demi hari kondisi kesehatan galang semakin memburuk tubuhnya semakin kurus, tulang-tulangnya kaku, bahkan punggung belakangnya sampai terluka karena terlalu lama berbaring lama dikasur.
Ia tak mampu lagi berbicara dan tersenyum yang bisa ia lakukan hanya terdiam dan meringik kesakitan. Galang yang malang akhirnya dibawa ke rumah sakit Pekanbaru untuk dioperasi, setelah di Ronsen ternyata terdapat cairan di otaknya hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Galang menderita sakit kanker/saraf otak.
Setelah dioperasi dokter memasang selang dari belakang telinganya sampai ke anusnya untuk membuang cairan yang menutupi saraf otaknya. Kini di dada Galang terdapat selang kecil yang dipasang untuk seumur hidupnya. Kini Galang sudah dibawa pulang kerumahnya dan hidupnya? sekarang tergantung pada obat yang harus dibeli orang tuanya serial 10 hari sekali dengan biaya 3 juta.
(tintariau.lcom/ editor popular indek )