Tinta Riau.com , Jakarta, 12/ 01 / 2017 – Para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat memutuskan untuk membubarkan diri pada Kamis, 12 Januari 2017 pukul 20.02 WIB.
Sebelum membubarkan diri, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Bagus Tito Wibisono mengajak para pengunjuk rasa mengucapakan salam mahasiswa.Pembubaran berlangsung damai dan tak tampak terjadi kericuhan. Mahasiswa kemudian berjalan menuju arah Jalan MH. Thamrin.
Bagus mengatakan, tuntutan para mahasiswa sudah disampaikan kepada pihak Istana Kepresidenan. Namun, jawaban yang diberikan hanya janji-janji normatif. Adapun tuntutan yang disampaikan mahasiswa, yakni keterbukaan pemerintah terhadap mahasiswa, menjamin stabilitas ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan pemerataan ekonomi.
“Kami kecewa. Kami sudah desak bertemu presiden tapi tidak bisa dengan alasan tidak urgensi. Kita dianggap bercanda,” kata Bagus di depan Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka, Jakarta. Bagus mengklaim keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Awalnya, ia bersama dengan dua mahasiswa lainnya bertemu dengan Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Eko Sulistyo. Pertemuan itu berlangsung selama dua jam.
Setelahnya, mereka diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki selama satu jam. “Padahal, di awal (rencananya) bertemu Pak Teten dan Presiden,” ujar Bagus. Kegiatan bertajuk Aksi 121 itu digelar gabungan mahasiswa yang menolak sejumlah kebijakan pemerintah.
Dalam aksi yang berlangsung bersamaan di 19 daerah itu, mahasiswa menyoroti tiga kebijakan Presiden Joko Widodo yang terbit di awal tahun, yaitu kenaikan harga BBM non subsidi, pencabutan subsidi listrik golongan 900 VA, dan kenaikan tarif administrasi STNK
( Tinta Riau.com sumber /.TEMPO/Maria Fransisca )