DUMAI TINTARIAU.COM Dumai, Rabu ,15 Februari 2023 – Dalam rangka mendukung penerapan Zero Waste di berbagai sektor sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai bersama Fakultas Perikanan Universitas Riau melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Limbah Perikanan di Aula Kelurahan Tanjung Palas, Selasa (14/02).
Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR RU II Dumai, Taufikurachman, mengatakan pelatihan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, serta menambah wawasan dan keterampilan terkait cara pengelolaan limbah budidaya perikanan yang baik dan benar.
“Sebagai salah satu program yang kami inisiasi, kami berharap bahwa kelompok pembudidaya ini juga mewarisi semangat, wawasan dan keterampilan yang yang berorientasi pada lingkungan, sehingga dapat mendukung keberlanjutan,” ungkapnya.
Dia memaparkan limbah budidaya perikanan dapat menyebabkan bau yang mengganggu, menurunkan kualitas air dan tanah, serta menyebabkan berbagai masalah lingkungan lain dalam jangka panjang. Oleh karena itu, PT KPI RU Dumai melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mendorong mitra binaannya untuk mengolah limbah yang mereka hasilkan.
Menurutnya, PT KPI RU Dumai memiliki kepedulian dan komitmen keberlanjutan terhadap implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) untuk mendukung upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satunya pada kegiatan ini yaitu mendorong implementasi nomor 2, 11, dan 12 yaitu tanpa kelaparan, kota dan pemukiman yang berkelanjutan, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Dia menambahkan pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan pendukung dari Program Kampung Minapolitan. Program ini merupakan sentra perikanan terintegrasi, yang menghasilkan produk-produk perikanan dari hulu ke hilir.
Melalui pelatihan ini, pembudidaya ikan diharapkan dapat mengolah limbah yang mereka hasilkan, sehingga hasil pengelolaan dapat meminimalisir dampak lingkungan, mengurangi ongkos produksi, hingga meningkatkan pendapatan.
Dosen Fakultas Perikanan UNRI, Eddiwan, menjelaskan bahwa limbah budidaya perikanan sebenarnya masih mengandung banyak senyawa baik dan nutrisi yang dapat digunakan kembali. Sehingga menurutnya sayang kalau limbah tersebut harus dibuang dan akhirnya mencemari lingkungan.
“Untuk mengatasi masalah tersebut, limbah harus diolah terlebih dahulu agar racun dan kandungan berbahaya lainnya dapat dinetralisir. Sehingga, pelatihan ini menghasilkan pakan konsentrat yang dapat diputar kembali untuk budidaya perikanan, serta pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, PT KPI RU Dumai berharap kelompok masyarakat dapat meminimalisir dampak lingkungan, menurunkan biaya operasional melalui pakan konsentrat dari limbah perikanan, bahkan meningkatkan pendapatan melalui penjualan pupuk organik yang mereka hasilkan. Dengan begitu, tidak ada limbah yang terbuang sia-sia dalam sistem budidaya perikanan pada kelompok masyarakat yang mereka bina.
Kedepannya, PT KPI RU Dumai akan senantiasa menghadirkan inovasi-inovasi lain yang dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan, serta bermanfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial.
Adapun sasaran dari pelatihan ini merupakan Kelompok Pembudidaya Palas Jaya di Kelurahan Tanjung Palas. Selain membudidayakan Ikan Lele, Kelompok Pembudidaya Palas Jaya juga membudidayakan Belut, serta memproduksi produk-produk turunan dari hasil budidaya mereka seperti keripik, nugget, hingga dawet lele. Sehingga, limbah yang mereka hasilkan pun memiliki dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitar.
( Rredaksi TR / Sri.N / Taufikurachman )