Jakarta, tintariau.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Bupati Klaten periode 2015-2020 Sri Hartini, Jumat (30/12) pagi. Sri Hartini menjabat sebagai bupati pada Februari 2016. Sebelumnya, 2010-2015, ia adalah wakil bupati Klaten.
Sri Hartini adalah istri mantan Bupati Klaten Haryanto Wibowo, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ditetapkan tersangka kasus pengadaan buku paket tahun ajaran 2003/2004 senilai Rp4,7 miliar dan kasus penggunaan dana APBD untuk perjalanan ke luar negeri.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Sri Hartini tiga kali melaporkan harta kekayaannya, yaitu pada 5 Juli 2010, 28 Juni 2012 dan 3 Agustus 2015.
Penambahan harta Sri Hartini semenjak menjabat sebagai penyelanggara negara cukup pesat. Pada 2010, total hartanya Rp12,3 miliar. Kemudian meningkat 300 persen pada 2012 dengan total Rp35,04 miliar. Sementara itu peningkatan harta dari 2012 hingga 2015 sebesar Rp4,6 miliar, sehingga total hartanya Rp39,62 miliar.
Harta yang dimiliki Hartini mayoritas berasal dari tanah dan bangunan yang berlokasi di Klaten. Hartini memiliki 18 bidang tanah dan bangunan dengan luas sekitar 44 ribu meter persegi. Total harta tanah dan bangunan Sri Hartini pada 2015 adalah Rp30,7 miliar.
Ia juga memiliki 16 mobil dengan total Rp1,68 miliar dan satu SPBU senilai Rp1 miliar. Selain itu, Hartati juga memiliki logam mulia senilai Rp951 juta. Giro dan setara kas lainnya bertambah dari Rp500 juta pada 2012, menjadi Rp5,07 miliar pada 2015.
Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya membenarkan kalau lembaganya telah menangkap Sri Hartini. “Benar salah satunya (Bupati Klaten),” kata Agus Rahardjo ketika dikonfirmasi. Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, ada beberapa orang yang ditangkap dalam OTT di Jawa Tengah.
“Ada beberapa orang yang diamankan, ada penyelenggara negara. Rinciannya kami sampaikan berikutnya,” kata Febri ketika dihubungi. Febri juga tak merinci siapa saja beberapa orang yang diamankan tersebut dan terkait kasus apa mereka ditangkap.
(tintariau.com sumber CNN INDONESIA)