Tinta Riau.com Bagansiapiapi , 3/12/2018 – Merujuk pada Nawacita Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan rencana kerja pemerintah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah rancang enam program prioritas pendidikan dan kebudayaan tahun 2016.
Program prioritas pertama yang menjadi perhatian adalah penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, Program prioritas kedua adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, Program prioritas pendidikan dan kebudayaan ketiga adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, Selanjutnya, pada program prioritas pendidikan dan kebudayaan keempat, Kemendikbud akan melakukan peningkatan dan penguatan pelestarian dan diplomasi budaya.
Program prioritas kelima, Mendikbud menuturkan, adalah peningkatan dan penguatan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa melalui pengembangan kosakata, penyebarluasan Bahasa Indonesia di luar negeri. Program prioritas keenam dan menjadi sasaran utama Kemendikbud dalam melakukan gerakan pendidikan dan kebudayaan adalah penguatan tata kelola dan pelibatan publik.
Terkait Hal Program di atas, Pendidikan di Kabupaten Rokan Hili di masa kepemimpinan Bupati Rohil H Suyatno, buktinya hampir 2 tahun kepemimpinanya banyak konsep dan program yang sudah tercapai diantaranya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur sekolah hingga bantuan siswa prestasi.
Selain itu peningkatan mutu dan kualitas pendidikan membutuhkan anggaran yang cukup besar, Suyatno pun mengalokasikan anggaran pendidikan diatas target nasional yakni 24 persen atau sebesar Rp450 miliar dari total APBD Rohil tahun 2015 Rp2 triliun lebih. Konsep peningkatan SDM yang dibangun Bupati H Suyatno bukan sekedar isapan jempol belaka, dirinya pun mengambil kebijakan dengan memprogramkan bantuan kuliah gratis kejenjang sarjana (S1) bagi seluruh guru.
Menurutnya, dengan demikian konsep yang dibangunya secara otomatis akan membenahi kualitas dan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Rohil. Seperti menyekolahkan sebanyak 2.096 orang guru ke jenjang pendidikan strata satu (S1) dalam berbagai bidang studi. Adapun target yang ingin dicapai tidak lain untuk meningkatkan SDM, kualitas dan mutu pendidikan.
Dari jumlah guru sebanyak 10.423 orang berlokasi di 901 sekolah dan 18 kecamatan di Kabupaten Rohil, 20 persen diantaranya sudah dikuliahkan untuk mengambil sertifikasi pendidikan sarjana dengan semua skala prioritas jenjang pendidikan mulai dari Play Grup, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK serta perguruan tinggi dan sekolah tinggi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.
Suyatno mengingatkan kembali, fungsi dan peran guru sangat besar maka paradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi. Kedepan guru dipandang sebagai pekerja profesional. Tolak ukur peningkatan kinerja guru bisa dinilai melalui sertifikasi, pengkajian struktural maupun pengkajian fungsional. Maka guru akan mendapat pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan setiap guru. Oleh karena itu, dalam memantapkan soliditas dan solidaritas organisasi profesi guru yang kuat dan bermartabat, dibutuhkan wadah seperti PGRI dengan tekad membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ke depan, menurutnya, kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan peserta didik yang cerdas berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian serta tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dapat terwujud. Dan ini, menurut Suyatno, sudah menjadi tanggung jawab guru baik secarakelembagaan maupun secara individual. Karena eksistensi guru sendiri adalah menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dan kompetitif, cerdas dan aplikatif, sehingga mampu membawa Kabupaten Rohil sejajar dengan kabupaten/kota lainya di Provinsi Riau.
Perbaiki Kualitas Komitmen pemerintah daerah dalam melaksanakan program kebijakan pencapaian prestasi pendidikan tersebut dipercaya kepada Dinas Pendidikan Rohil untuk memacu ketertinggalan, Dinas pendidikan mengambil langkah melakukan pemetaan dengan membenahi pendidikan dasar terlebih dahulu yang dimulai dari jenjang sekolah dasar (SD) dan madrasah. Bupati Rohil melalui Kepala Dinas Pendidikan Rohil Amiruddin menyebutkan, perlunya dilakukan pembenahan secara menyeluruh untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik.
Kadis menyampaikan, kegiatan bimbingan teknis bagi guru sekolah dasar dimaksudkan untuk mendapatkan pemetaan kualitas proses belajar mengajar ditingkat sekolah dasar, namun evaluasinya tetap menjadi kewenangan kemendikbud.
Penilaian akhir ujian nasional tingkat SMA dan SMP sudah dilakukan. Sementara, Kabupaten Rohil masih belum mengikuti aturan yang ditetapkan Kemendibud dalam upaya pelaksanaan ujian dengan jujur. Dia berharap, ujian sekolah yang diikuti siswa nantinya dapat menutupi kekurangan tersebut, sebab kemedikbud memiliki indikator penilaian tetang pelaksanaan ujian dengan jujur, terlihat dari keseragaman nilai siswa. Ini semata-mata bukan melihat nilai tinggi tetapi pusat ingin membantu membina.
Ia menegaskan, keberhasilan peserta didik dalam menyerap ilmu tidak dapat dipaksakan, jika peserta didik hanya mampu mencapai nilai 6, maka jangan dipaksakan menjadi nilai 9, alhasil pusat tidak akan memberikan pembinaan, bantuan dan lainya karena sudah dianggap berhasil, namun kebalikanya hasil yang dicapai siswa harus sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, Kadis meminta guru dapat meningkatkan kualitas mengajar, menambah keilmuan sehingga anak lebih cepat menyerap pelajaran sesuai kurikulum 2013. Guru harus bisa menjadi seorang pengajar yang menyenangkan bagi anak, sebaliknya bukan sosok pengajar menakutkan.
Peran Besar Pemkab Pada kesempatan lain, Bupati H Suyatno menyampaikan, majunya pendidikan di Kabupaten Rohil sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah daerah, yang setiap tahunya menganggarkan dana pengembangan pendidikan, peningkatan sarana prasarana sekolah dan penyetaraan jenjang pendidikan guru.
Seperti keberadaan kampus STAI Ar-Ridha di Bagansiapiapi, menurutnya,sangat membantu pemerintah daerah dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni telah menyediakan tempat kuliah bagi yang tidak mampu kuliah keluar daerah.
Pentingnya pendidikan bagi generasi muda pelajar menjadi simbol majunya suatu daerah, pemerintah daerah sendiri memiliki keinginan kuat membenahi dan memperbaiki sektor pendidikan khsusunya ditingkat dasar.
Dalam peninjauanya dibeberapa sekolah, Bupati H Suyatno, masih menemukan banyaknya bangunan sekolah yang perlu mendapat sokongan serta bantuan dari pemerintah daerah. Bangunan sekolah yang layak, terang bupati, sedikit banyaknya dapat mempengaruhi prestasi pendidikan. Sebagai contoh, ungkap bupati, belajar dan mengajar disekolah tidak akan dapat efektif dan optimal jika kondisi sekolah tidak layak.
Oleh karena itu, eksistensi pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setiap tahunya membantu kebijakan program anggaran terlebih bagi sekolah yang berada jauh dari jangkau. Seperti sekolah didaerah pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Sinaboi, Bangko dan Pekaitan. Beberapa daerah itu, terang Suyatno, menjadi program skala prioritas.
Peresmian PDTA Ar-Raudha PTPN V Kebun Tanjung Medan Selain meninjau Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ar-Ridho Bagansiapiapi, Suyatno berkesempatan mengunjungi Kecamatan Tanjung Medan. Disana, bupati dipercaya meresmikan pembangunan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) Ar Raudha PTPN V Kebun Tanjung Medan, Ia pun berharap dunia pendidikan dapat bertambah maju dan pesat khususnya di Kecamatan Tanjung Medan. Bantuan pribadi yang diserahkan sebesar Rp30 Juta, menurutnya, sebagai wujud kepedulian dirinya terhadap perkembangan dunia pendidikan.
“Saya ingin bantuan yang diberikan semata-mata demi kepentingan kemajuan pendidikan, dan hendaknya dapat dimanfaatkan sesuai keperluan. Kedepan pemerintah daerah akan memfokuskan rencana pembangunan ruang kelas belajar, dan jika anggaran memungkinkan, sekolah akan dibangun berlantai dua sehingga dapat mencukupi ruang kelas bagi siswa, guru dan ruang lainya,” ungkapnya.
Bupati juga mengintruksikan kepada Dinas Pendidikan Rokan Hilir melaksanakan kebijakan yang sudah direncakan pemerintah daerah yakni dengan menambah jumlah sekolah disetiap kecamatan dan memperbaiki infrastruktur fisik sekolah.
Dari serangkaian kegiatan yang sudah dilakukan, Bupati H Suyatno berkeinginan membuka peluang bagi pengembangan pendidikan khususnya Sekolah Tinggi Agama Islam Riau-Kepri dengan menjadi tuan rumah dalam ajang Pekan Ilmiah Olahraga dan Seni (PIOS) ke-V wilayah kopertis XII Riau-Kepri, di Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil. Pembukaan PIOS yang berlangsung meriah diikuti sebanyak 29 Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) Propinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).
Tak tanggung-tanggung untuk penyelengaraan kegiatan itu pemerintah daerah mensuport dana dari APBD 2015 sebesar Rp2 miliar, Suyatno pun menyampaikan, PIOS V yang dilaksanakan mulai 9-12 November 2015 di Rokan Hilir ini dilaksanakan di tiga Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) di Rokan Hilir, diantaranya STAi Ar Ridha Bagansiapiapi, STAI Syech Abdul Rokan Baganbatu dan Perguruan Tinggi Agama Islam Aswajah Kubu.
Kegiatan rutin PIOS yang diselenggarakan dua tahun sekali bagi PTAIS dinilai memiliki nilai strategis. Kompetisi antar perguruan tinggi islam itu bertujuan mempererat jalinan silaturahmi dan persatuan antara sesama mahasiswa, juga dapat mendorong mahasiswa meningkatkan kemampuan, penguasaan dibidang keilmuan, olahraga dan seni.
“Luar biasa, prestasi untuk Kabupaten Rokan Hilir, semua Kabupaten/Kota termasuk Kepulauan Riau turut hadir semua. Ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami dan juga bagi masyarakat Rokan Hilir. Semoga PIOS yang dilaksanakan ditempat kita ini berlangsung sukses, aman dan lancar,” kata Bupati.
Koordinator Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri Profesor Munzir Hutami menambahkan, Kopertais sebagai perpanjangan tangan pemerintah memiliki kewajiban untuk memberi pengawasan dan pendampingan dalam membina seluruh PTAIS di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, yang berjumlah 29 PTAIS.
“Untuk melindungi terjadinya mal praktek, disinilah kita tidak bosan memberikan perhatian agar kualitas lulusan dapat kita tingkatkan dan dapat berguna untuk memenuhi tuntutan. Dari 29 PTAIS tahun 2014, dengan prodi meningkat dari 53 program studi menjadi 70 prodi pada tahun 2015 ini. Dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 90 prodi. Dosennya berjumlah 920 orang dan mahasiswa mencapai 15 ribu orang dari 29 PTAIS,” sebut Munzir.
Potensi besar ini sudah sewajarnya menurut Munzir mendapat perhatian pemerintah dan ini salah satu kebijakan dan sudah ditunjukkan secara nyata oleh Kabupaten Rokan Hilir, dengan dukungan penuh pemerintah Kabupaten, sebagai penyelenggara PIOS V ini. Ketua Panitia Pelaksana Usman Saufi dalam laporannya mengatakan, penyegelenggaraan PIOS V Riau-Kepri, ditaja sebagai wadah atau ajang silaturahi dan pertemuan tahunan antara para pengelola, pimpinan, dosen dan mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang berada dibawah lingkungan Kopertais Wilayah XII.
Rohil Juara Umum III
Sukses penyelengaraan PIOS V di Kabupaten Rohil menjadi tolak ukur majunya perkembangan dunia pendidikan, pelaksanaan PIOS sendiri semata-mata bukan hanya untuk mencari juara dan pemenang, melainkan untuk lebih mempererat tali silatirahmi, memupuk hubungan persaudaraan terutama diantara perguruan tinggi dibawah kopertis wilayah XII Riau-Kepri.
Pada malam acara puncak pembacaan nominasi pemenang, STAI Ar Ridho Bagansiapiapi mendapat peringkat juara umum III, Juara umum I berhasil diraih STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, dan Juara umum II dari STAI Ibnu Sina Batam, Kepulauan Riau.
Dalam sambutanya Plt Sekdakab Rohil H Surya Arfan, mengatakan, kegiatan PIOS yang diikuti peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam Riau-Kepri kopertis wilayah XII sudah berjalan aman tertib dan lancar. Pemerintah daerah segenap unsur forkopinda mengucapkan ribuan terima kasih karena acara terselenggara dengan baik.”Kami menyadari mulai dari penerimaan dan fasilitas pendukung ada yang kurang berkenan, atas nama pemda dan masyarakat, kami nyatakan rasa maaf,” jelas sekda.
Senada disampikan Wakil Ketua Kopertis Wilayah XII Riau-Kepri Mujahidin, mengatakan kegiatan PIOS sebagai menyatukan 3 perguruan tinggi yang biasanya hanya 1 perguruan tinggi, dan kenyataanya berhasil. Ia berkeyakinan, jika pelaksanaan PIOS ke-V berhasil, maka kedepan akan jadi model untuk pelaksanaan PIOS di Batam, Provinsi Kepri. Namun, pada prinsipnya PIOS guna mempererat jalinan tali silaturahmi diantara perguruan tinggi islam wilayah Riau-Kepri,” jelasnya.
Sementara seorang perwakilan peserta, menyatakan kegiatan PIOS yang dirasakan peserta snagat luar biasa hebat mulai penyambutan,\ penerimaan serta fasilitas yang diberikan. Dirinya menyampaikan apresiasi tinggi tertutama pihak peritah daerah setempat yang telah mensuport serta mendukung pendidikan di perguruan tinggi islam. Namun, selama 4 hari pelaksanaan sudah tercipta dan terbangun silaturahmi antara mahasiswa, dosen dan pengurus.
Sedangkan kesan yang didapat selama kegiatan, lanjutnya, bahwa Rokan Hilir yang dijuluki Negeri Seribu Kubah menunjukan pemerintah daerah sangat optimis dalam peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang keagamaan. “Kami berharap kedepan dapat terlahir para ilmuan, tokoh ulama yang handal dalam ilmu keagamaan yang pernah sukses dimasa lalu,” imbuhnya.
Guru Prestasi Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, pendidikan sekolah kedepan banyak menghadapi tantangan besar, hal ini yang mendorong para pengajar lebih giat mencapai prestasi dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Rohil.
Keberhasilan pendidikan di Kabupaten rohil tidak terlepas dari campur tangan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Rohil Drs H Amiruddin, mengatakan pendidikan sekolah di Rokan Hilir semakin baik, pelaksanan bimbingan teknis bagi guru sebagi upaya pencapaian prestasi tersebut.
( Redaksi / ADV )