TINTARIAU.COM Dumai , Senin , 10 / 05 / 2021 – Dumai merupakan kota industri yang berkembang handalan Prov.Riau untuk wilayah pesisir , Baru baru ini RSUD DUMAI banyak mendapat sorotan terkait kinerja sebuah rumah sakit umum daerah dumai.
Keluhan masyarakat terhadap kinerja serta buruknya dalam pelayanan di RSUD Dumai mengalami banyak problem yang muncul , hilangnya nya nyawa seorang anak diduga akibat kelalaian , serta buruknya pelayanan di rsud dumai tersebut ,
belum lagi Kita melihat aksi demo yang terjadi beberapa waktu lalu , yang di lakukkan oleh para komite medis dan komite perawat , serta tuntutan santunan anak yang meninggal dunia , sampai sekarang belum ada itikad baik dari pihak managemen RSUD Dumai.
Dengan adanya aksi demo yang di lakukan oleh para komite medis dan komite perawat kemaren , di pelayanan poly sepesialis tutup selama tiga ( 3 ) jam persisnya pada hari Selasa , 20 April 2021 , mengakibatkan lumpuhnya pelayanan untuk masyarakat , dan banyak masyarakat yang dirugikan dalam hal pelayanan .
Team Media tintariau.com melakukan Investigasi di lapangan , mencari informasi faktor terjadinya demo tersebut , dari hasil investigasi dilapangan ternyata informasi yang kami dapat , para komite medis dan keperawatan di duga menuntut kejahteraan , dan permintaan ALKES ( Alat Kesehatan ) yang tidak kunjung juga di berikan oleh dirut RSUD Dumai , uang jasa dokter spesialis dan uang jaga malam untuk karyawan shift , yang sampai saat ini , untuk beberapa bulan belum ( tidak ) di bayarkan oleh pihak management dan dirut RSUD Dumai .
Wartawan tintariau.com mencoba melakukan konfirmasi kepada beberapa karyawan honorer maupun pegawai yang di RSUD Dumai , salah satunya tenaga honor yang tak ingin jati dirinya di sebut dan minta di rahasiakan kepada wartawan tintariau.com sebut saja berinisial S .
Ketika di tanya apakah benar uang jaga malam untuk karywan rsud dumai ini memang belum di bayar,….? , S menjawab , benar buk uang jaga malam kami dari bulan januari 2021 sampai sekarang , bulan april 2021 ini belum ada di bayar oleh pihak RSUD dumai , sementara uang itu sangat kami harapkan .
Ketika di tanya terkait berapa per harinya uang jaga malam tersebut , S mengatakan ” upah jaga malam kami satu malam nya Rp 40.000 , jadi kami bisa dapat dalam satu bulan itu ada 7 kali shif malam dan ada yang dapat 8 kali shif malam , jadi kalau jumlah uang yang kami dapatkan setiap orang nya per bulannya , ada yang mendapat Rp 280.000 dan Rp 350.000.
Masih menurut S ” sebagai tenaga honorer kami memang berharap betul agar uang jaga malam kami ini di bayar oleh pihak managemen RSUD Dumai dan dirut RSUD Dumai .
S juga mengatakan , kemaren gaji kami telat di bayar 2 bulan , itu pun bayar nya di cicil sebulan dulu , habis tu baru sebulan lagi , nah,, baru baru ini kami mendapatkan informasi bahwa uang jaga malam itu akan di hapus kan , kalau memang mau di hapuskan oleh pihak managemen rumah sakit dan dirut kami tidak bisa berbuat apa apa , namun kami minta bayarkan lah dulu uang jaga malam kami yang belum di bayar dari bulan januari 2021 sampai sekarang ini bulan april 2021 artinya sdh ( 4 ) empat bulan belum dibayar oleh pihak menajemen.
Jika pihak managemen dan dirut memang mau menghapus kan uang jaga malam ini , boleh boleh saja tapi kami mintak gaji kami di naikkan papar S kepada awak media tintariau.com
Saat di tanya , berapa gaji tenaga honere RSUD Dumai , jawab S gaji kami yang honorer ini Rp 1.700.000. dan ” kami yang bekerja di RSUD Dumai ini khusus untuk karyawan shif , ada lebih kurang 1000 orang .
Kami yang hampir 1000 orang ini memang betul betul mengharapkan agar uang jaga malam kami ini segera di bayarkan oleh kan pihak RSUD Dumai , apa lagi ini mau lebaran buk.
Ketika wartawan tintariau.com mempertanyakan , terkait masalah ini apakah kalian sudah mengadu ke instansi terkait yang menangani masalah kalian ini , S menjelaskan , kami sudah melaporkan ke PLT Dinas Kesehatan kota dumai , bapak syaiful dan juga kepada bapak walikota H.Paisal , dari kami melaporkan sampai terjadi aksi demo kemaren bahkan sampai sekarang tidak ada jawaban tentang uang jaga malam kami.
Beberapa karyawan RSUD Dumai yang di konfirmasi wartawan tintariau.com namanya minta tidak disebutkan , sumber layak di percaya mengatakan , sejak rumah sakit di pimpin oleh drg.ridhonaldi , managemen rumah sakit ini amburadul , menurut perawat ” pernah kami mau melakukan tindakan pada pasien , benang untuk kami menjahit tidak ada , kami di suruh menunggu barang itu masuk , sementara pasien harus segera di tangani oleh Perawat ,
bagaimana kami mau berkerja mengikuti secara SOP sementara kami tidak di tunjangi dengan alat yang memadai , sementara masyarakat tau nya menyalahkan pelayanan dari kami yang buruk , selain itu buk , ada di beberapa bagian di RSUD ini karyawan nya tidak mendapatkan THR atau bingkisan , ini lah yang kami rasakan sejak di pimpin oleh drg.ridho .
Tapi kalau sequrity di anak emas kan oleh drg.ridho , masih menurut beberapa karyawan , coba ibu perhatikan sudah berapa kali rumah sakit ini demo sejak di pimpin oleh drg.ridho , anggaran RSUD ini selalu defisit kata pihak managemen dan dirut jika kami minta sesuatu untuk penunjang kerja kami ungkap karyawan RSUD Dumai.
Di tempat yang sama karyawan RSUD Dumai mengatakan , saat ini drg.ridho entah kemana , sering tidak berada di tempat.
Karyawan RSUD Dumai menjelaskan , pernah kemaren saya melihat perlakuan serta ucapan drg.ridho yang tidak baik kepda beberapa cleaning service , pada waktu itu rumah sakit mengadakan acara , lewat lah seorang seorang cleaning service ingin melihat acara tersebut , drg.ridho mengatakan pada cleaning service itu , kamu ngapain di sini , tempat kamu di sana , sembari tangan drg.ridho menunjuk ke tong sampah , dan drg.ridho mengatakan lagi pada cleaning service itu , daun daun itu di bersihkan dan di kutip bila perlu daun yang jatuh itu kutip pakai mulut kamu.
Ketika wartawan tintariau.com mempertanyakan , apa yang akan kalian lakukkan jika uang jaga malam kalian belum juga kunjung di bayar , beberapa karyawan menjawab secara serentak , mungkin kami akan melakukkan demo lagi buk , dengan seringnya kami melakukan aksi demo ini otomatis uang kami akan di bayar , biar masyarakat juga tau bagaimana managemen dan dirut memperlakukan kami .
kami berharap kepada bapak walikota , program yang bapak buat dengan almarhum pak wakil ,berobat bisa gratis dengan menggunakan KK dan KTP Dumai , itu sangat bagus , tapi pak secara otomatis kerja kami semakin bertambah berat , jadi kami berharap untuk kedepannya hak hak kami di bayar tepat waktu , bahkan saat ini alat untuk kami bekerja sudah tidak memadai lg bahkan sudah ada yang tidak layak pakai.
Di tempat terpisah ketika wartawan tintariau.com mengkonfirmasi kepada salah satu dokter spesialis di RSUD DUMAI yang tidak ingin jati dirinya di sebut melalui via telpon , terkait jasa dokter spesialis yang belum di bayar oleh pihak RSUD Dumai , dokter tersebut mengatakan , coba mbak konfirmasi ke bapak syaiful sebagai ketua jubirnya covid , karna kita satu pintu.
Ketika wartawan tintariau.com mengkonfirmasi kepada dr.syaiful selaku PLT.Dinas kesehatan sekaligus ketua jubir co id – 19 , beliau mengatakan ,tanya ke drg.ridho , karna saya bukan direktur , dan tidak ada hubungan nya sama saya , kalau ada orang sakit covid barulah ke sini , tanya kan aja ke direktur selesai masalah tu , itu pak direktur lah yang tau tu ,awak tak tau do , dia tak ada melapor ke saya do , tapi kalau dulu saya di rumah sakit , saya tau itu berapa , ucap syaiful.
Wartawan mencoba mengkonfirmasi melalui telepon kepada humas RSUD Dumai Teguh widodo , terkait uang jasa dr.spesialis , Teguh mengatakan , kalau masalah itu saya tidak tau mbak , menurut saya berita itu tidak lah benar , karna setau saya gak ada berita berita yang kayak gitu lho , tapi akan saya kordinasi dulu dengan bidang bidang terkait apa kah berita itu benar apa tidak .
Ketika wartawan tintariau.com mengkonfirmasi Sutrisno Selaku Ketua Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi ( Lembaga K.P.K ) kota Dumai , terkait uang jasa dokter spesialis dan uang jaga malam yang beberapa bulan ini belum di bayar oleh pihak managemen RSUD Dumai , Sutrisno angkat bicara “……….?
Kita sangat Prihatin dengan belum dibayarnya jasa dokter spesialis dan uang jaga malam karyawan di lingkungan RSUD Dumai , dan kita juga mendengar dari keterangan dr , pegawai dan honor , uang jasa mereka belum di bayar , kan aneh namanya , seharusnya drg.Ridhonaldi dan menagemen RSUD cepat tanggap mencari jalan keluar agar semua itu terealisasi dengan baik dan benar , supaya tidak berlarut larut dan tidak menimbulkan gejolak di RSUD dumai.
Disini kita melihat adanya kejanggalan dan keanehan yang terjadi di RSUD Dumai , kita melihat dalam sehari berapa banyak pasien yang masuk berobat lewat pintu ruangan UGD yang sipatnya emergensi , dan berobat lewat umum , semua yang masuk itu mereka membayar semua , belum lagi yang dari BPJS , walaupun pasien BPJS kelas III , namun itu tetap di bayar.
Kemana uang masuk dari pasien yang berobat tersebut di RSUD Dumai ?
Sementara kita mendengarkan sendiri dari drg.Ridho dalam rapat di Hotel Grendzuri beberapa waktu lalu , mengatakan RSUD minus dalam pendapatan minim drg .ridho tidak menjelaskan minusnya kenapa , kan aneh .
Di Duga adanya indikasi penyimpangan dalam pengunaan angaran oprasional di RSUD Dumai , kita Minta kepada Inspektorat Kota dumai , Tipikor Kejari Dumai , Tipikor Polres dumai serta Inspektorat Provpinsi Riau dan BPK Wilayah Riau untuk dapat melakukan audit pemeriksaan managemen keuangan RSUD Dumai .
Kita berharap dan meminta kepada Bpak H.Paisal selaku Walikota Dumai untuk turun melakukan Inspeksi Mendadak ( Sidak ) melihat dan mendengar langsung dari pegawai RSUD Dumai , jika terbukti adanya penyimpangan anggaran dana oprasional dan dana rutin di RSUD dumai , mohon untuk ditindak tegas .
Bila perlu ganti dirut RSUD Dumai , jika dirut RSUD tidak mampu bekerja , tidak bisa bekerja sama dengan pemko dumai dalam hal pelayanan kesehsatan , demi kemajuan serta kenyaman pelayana masyarakat di RSUD Dumai Pungkasnya.
( Redaksi TR / Sri.N / Team / ADV )