TintaRiau.com , Dumai Rabu ,30/01/2019 – Mendengar kabar mbah Lamikun sakit dan sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai, Sri Niningsih langsung menjeguk mbah Lamikun sesepuh dari Pujakesuma yang bertempat tinggal di daerah Bunga Tanjung Kota Dumai.
Mbah Lamikun yang saat ini sudah berusia 76 tahun , kelahiran Ponorogo , dan mempunyai dua orang anak perempuan yang berdomisili di Kota Dumai
Saat ini Sesepuh Pujakesuma Dumai sedang di rawat di ruang IRNA – A ( Ruang penyakit dalam ) RSUD kota Dumai, penyakitnya sampai saat ini belum ada diagnosa yang jelas dari dokter yang menangani mbah Lamikun.
Keterangan dari istri Mbah Lamikun , ibu Suparti berusia 43 tahun “Mbah menderita penyakit , sejak bulan Oktober 2018 lalu, ibu Suparti mengatakan bahwa HB ( Hemoglobin ) mbah rendah serta trombosit nya juga rendah”
Masih menurut keterangan ibu Suparti , mbah memerlukan transfusi darah, melakukan transfusi darah bisa 1,5 bulan atau 2 bulan sekali, golongan darah yang dibutuhkan , golongan O, terkadang sekali transfuse , mbah membutuh 5 hingga 10 kantong darah” kata Mas Dwi anak angkat Mbah Lamikun yang turut mendampingi si mbah di RSUD.
Ditempat yang sama Sri Niningsih merupakan salah satu dari keluarga besar Puja kesuma Dumai , yang juga caleg Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) , dari dapil 2 Dumai Timur / Madang Kampai, mengatakan kepada wartawan www.tintariau.com .
Saya melihat langsung kondisi mbah Lamikun saat ini , setelah transfusi darah mbah Lamikun kelihatan segar bugar, artinya obat bagi mbah Lamikun itu, hanya transfusi darah,masih menurut Sri Niningsih, mbah Lamikun melakukan pengobatan di RSUD Kota Dumai dengan mengunakan Kartu BPJS Program Pemerintah secara gratis atau Cuma Cuma.
Saya menghimbau dan berharap kepada semua lapisan masarakat kota Dumai , peduli dan sudi untuk membantu mbah Lamikun , sebagai pendonor tetap, karena memang ini lah yang di butuhkan oleh mbah Lamikun saat ini, diahir pembicaraan Sri Niningsih mengucapkan kepada mbah Lamikun , cepat sembuh ya mbah sambari tersenyum kepasa si mbah.
( Redaksi / tr 07 )
Pak dhe saya itu