Rokan Hilir Tinta Riau.com Bagansiapiapi Senin ,10 / 04 / 2017 Dengan Kondisi Depisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kita melihat dan mendengar keluhan Tenaga Kerja kususnya tenaga Honor baik di dinas Pemerintahan maupun tenaga Guru Honor sangat memprihatinkan
wartawan tinta riau.com mempertanyakan kepada Lsm.DPD . AMPUN Rokan Hilir yang juga Ketua DPC.PPWI Kabupaten Rokan Hilir angkat Bicara dalam hal Tenaga honor , Kita melihat Pemerintah Daerah Seakan akan tidak manusiawi terhadap Tenaga Honor , Bayang kan saja gaji tenaga honor sangat amat jauh dibawah UMR berkisar RP.350.000,-( Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) apakah mencukupi dengan gaji sedemikian kata Sutrisno , tentulah tidak , sementara kita tau bahwa tenaga honor itu di SK kan , Oleh Bupati Kepala Daerah atau SK kebijakan melalui Kepala Dinas yang bersangkutan , mendapat Persetujuan Bupati
Tenaga Honor ini , sebelum Difisit gajinya dianggarkan dalam APBD , setelah Difisit anggaran, Apakah Tidak dianggarkan lagi ke dalam APBD ? di sebabkan difisit , jika tidak di anggarkan dalam APBD sangat menyedihkan sekali . Bayangkan saja , sudah tak terima gaji di PHK atau dirumahkan sangat tragis nasib tenaga honor di Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir seperti tenaga Ilegal saja kata Sutrisno.
Masih menurut Sutrisno melihat tenaga Honor yang tidak menerima gaji , baik di dinas maupun Guru Honor di PHK atau di rumahkan karna nasibnya belum jelas, kemana nasip tenaga honor ini mau Mengadu , ke dinas Tenagakerja , BPJS tenaga kerja , Tenaga honor yang sudah tak terima gaji , di PHK binggung mau kemana untuk mengadukan nasibnya , tenaga honor ini hanya bias pasrah dan tak bias berbuat banyak,
Kita tau bahwa mereka tenaga honor ini mempunyai tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup keluarga nya . jika tidak serus dan berlarut larut, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menagani serta membiarkan ini berlangsung terus tampa mencari solusinya dengan cepat , dapat kita pastikan ribuan tenaga honor di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir menjadi Pengangguran , pengangguran sudah ada di tambah pengganguran baru , makin meningkat Angka Pengangguran di Kabupaten Rokan Hilir
Dengan tingginya Pengangguran di Kabupaten Rokan Hilir , lahirlah Kemiskinan baru , dapat kita katakan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Gagal dalam Program mengentaskan kemiskinan , sehingga tercipta kemiskinan baru kata Sutrisno mengahiri pembicaraan dengan wartawan tinta riau.com
(Tintariau.com/Jum’s)